Ade Manansyah : Publik Figur dan Jeratan Narkoba, Efeknya Bisa Penyimpangan Perilaku

 



KANTOR HUKUM ADE MANANSYAH & REKAN - Jakarta, Akhir - akhir ini masyarakat lagi-lagi dihebohkan dengan penangkapan artis yang juga publik figur dunia hiburan,terkait penyalahgunaan Narkoba.

POLRI dalam berbagai pernyataannya telah menyampaikan bahwa mengambil langkah tindakan tegas tidak pandang bulu terhadap siapapun terkait kejahatan Narkoba, sekalipun artis ataupun publik figur.

Seperti informasi baru-baru ini pihak kepolisian menangkap publik figur dari kalangan dunia hiburan komedi, komika Coki Pardede. Menjadi fenomenal lantaran diduga adanya perilaku yang menyimpang akibat dari penyalahgunaan Narkoba.

Ade Manansyah, SH, MH, Managing Partners (KANTOR HUKUM ADE MANANSYAH & REKAN) yang juga berprofesi sebagai Advokat, ikut menanggapi seputar peristiwa tersebut.

Ade berpandangan bahwa penyalahgunaan Narkoba tentu dapat berakibat merusak fungsi normal otak, termasuk salah satunya perilaku menyimpang. Seperti apa yang dialami oleh komika Coki Pardede, memasukan cairan sabu ke lobang anus atau dubur dengan cara disuntik.

Foto Dokumentasi : Detik.com




Dorongan untuk melakukan sesuatu yang menimbulkan efek lebih diluar ke normalan merupakan bahaya dari pengaruh Narkoba.
Lanjut dikatakan Ade, dalam dunia medis istilah memasukan obat ke lobang anus disebut metode rektal. Metode ini mampu membuat kinerja atau pengaruh obat lebih responsif,karena langsung menyebar melalui aliran darah dan tanpa melalui proses pencernaan normal.

Penyalahgunaan Narkoba melalui metode rektal lebih berbahaya, yaitu resiko over dosis (OD) yang lebih tinggi. Lantaran zat Narkoba yang masuk lewat anus/dubur langsung disaring oleh hati (liver), hasilnya proses penyaringan lebih cepat dan efek Narkoba juga jadi lebih instan. Istilah pergaulannya yaitu ngefly, menimbulkan efek relax yang tinggi dengan tempo sebentar dan disitulah letak bahayanya.

Mendambakan perasaan ngefly yang tinggi berakibat zat Narkoba menumpuk didalam tubuh, jadilah ketagihan dan keinginan terus menerus untuk menambah dosis.
Memasukan Narkoba melalui anus/dubur lebih berbahaya meningkatkan resiko infeksi melalui jarum suntik yang tidak steril, dan berbagai kerusakan jaringan pencernaan atau juga penyakit anorektal.

Itulah mengapa metode memasukan Narkoba melalui anus atau dubur (rektal) lebih berbahaya dan beresiko overdosis ekstrim dibanding metode lainnya, pungkas Ade dikantor hukumnya kantorhukumademanansyah.com

(Am)






0 Komentar